Pembentukan Akhlak Manusia


Pembentukan Akhlak Manusia
Oleh: Nailul Author
Rabu, 29 Desember 2010
Pada hakikatnya khuluq (budi pekerti) atau akhlaq merupakan suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian yang baik maupun yang buruk. Dari sini timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pikiran.
Dalam kaitannya dengan akhlak dalam Islam, bahwa akhlak memiliki prinsip-prinsip pokok yang terletak pada moral force, iman, islam, dan ihsan sebagai landasanya, disiplin moral, akhlak terhadap alam, akhlak terhadap sesama (akhlak suami dan istri, akhlak kepada orang tua, dan akhlak terhadap individu dan masyarakat). Prinsip-prinsip inilah yang dijadikan sebagai patokan manusia dalam menentukan apakah akhlak itu baik atau buruk.
Mempersoalkan baik dan buruk pada perbuatan manusia maka ukuran karakternya selalu dinamis dan sulit dipecahkan. Namun, karakter baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur berdasarkanfitrah manusia. Realita yang ada dalam kehidupan sekarang, yakni ada perbedaan pendapat dalam melihat baik dan buruk.
Di dalam melihat ukuran baik dan buruk dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu adanya pengaruh adat kebiasaan, kebahagiaan, intuisi, dan evolusi. Dengan mengetahui sudut pandang tersebut, maka setiap manusia akan tahu bagaimana cara membentuk akhlak yang mana akhlak itu bisa menjadi sempurna baik di mata Allah maupun di mata makhluknya.
Dari sini kita akan dapat mengetahui aspek-aspek yang dapat mempengaruhi akhlak seseorang dalam membentuk dan membina kepribadiannya ke arah yang positif. Aspek-aspek tersebut meliputi: insting (naluri), adat/kebiasaan, milieu (lingkungan), wirotsah (lingkungan), kehendak dan takdir. Sehingga dengan aspek-aspek tersebut, manusia akan termotivasi dalam mengaplikasikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari, baik itu diaplikasikan dalam lahiriyah maupun batiniyah.
Oleh karena itu, manusia dapat mencapai martabat hidup yang tinggi, berakhlaqul karimah, sebagai insan kamil, sebagai mukmin yang sempurna, muslim yang sejati, muttaqin, manakala dia dapat menuntun dan mengendalikan nafsunya dan akan terjadi sebaliknya apabila tidak mengikuti tuntunan ajaran Islam.